Perancangan Jaringan Long Term Evolution (LTE) pada Frekuensi 2100 MHz di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe pada Tahun 2029 menggunakan Software Atoll

Authors

  • Soraya Soraya Electrical Engineering Department, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Lhokseumawe, Aceh, Indonesia Author
  • Rachmawati Rachmawati Electrical Engineering Department, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Lhokseumawe, Aceh, Indonesia Author
  • Ipan Suandi Electrical Engineering Department, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Lhokseumawe, Aceh, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30811/litek.v21i2.49

Keywords:

LTE, RSRQ, RSRP, RSSI, SINR, Path Loss

Abstract

Penelitian ini membahas perancangan jaringan Long Term Evolution (LTE) pada frekuensi 2100 MHz di Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, untuk tahun 2029. Latar belakang penelitian ini adalah kebutuhan perluasan jaringan LTE di wilayah yang masih memiliki jaringan buruk dan jauh dari perkotaan, serta pertumbuhan penduduk yang signifikan di Kecamatan Muara Dua. Rumusan masalah meliputi perancangan jaringan LTE menggunakan software Atoll, perhitungan parameter LTE, dan analisis hasil performa jaringan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perancangan LTE pada frekuensi 2100 MHz, perhitungan parameter LTE untuk perancangan eNodeB baru, dan hasil parameter performa jaringan LTE pada tahun 2029. Penelitian ini dibatasi pada Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, dengan fokus pada parameter RSRP, RSSI, RSRQ, SINR, dan Path Loss, serta menggunakan frekuensi 2100 MHz. Data diperoleh dari informasi jumlah penduduk, luas wilayah, laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Muara Dua, dan jumlah pelanggan seluler di Lhokseumawe. Metodologi penelitian meliputi capacity planning, coverage planning, dan simulasi menggunakan software Atoll dengan tiga skenario jumlah eNodeB (8, 9, dan 10). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kualitas jaringan seiring penambahan jumlah eNodeB. Parameter RSRQ konsisten dalam kategori "Good", RSRP meningkat dari "Good" menjadi "Excellent", RSSI dan SINR menunjukkan peningkatan, serta area dengan Path Loss rendah bertambah signifikan. Skenario dengan 10 eNodeB menunjukkan kinerja terbaik dalam hal cakupan dan kualitas sinyal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Yusuf, R. R., Usman, U. K., & Rohmah, Y. S. (2018). Analisa Perencanaan Perluasan Coverage Area LTE di Kabupaten Garut. TEKTRIKA-Jurnal Penelitian dan Pengembangan Telekomunikasi, Kendali, Komputer, Elektrik, dan Elektronika, 3(2), 64-73.

Ulfah, M. (2018). Peningkatan Area Jangkuan Jaringan 4G Lte (Studi Kasus Kecamatan Samarinda Ulu). Jurnal Ecotipe (Electronic, Control, Telecommunication, Information, and Power Engineering), 5(1), 33-38.

Kamaludin, Imansyah, F., & Marpaung, J. (2021). Pemetaan Coverage Area Bts (Base Transceiver Station) di Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Menggunakan Software QGIS (Quantum Geographic Information System). Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT), 9(2).

Ulfah, M. (2016). Analisis Jumlah e Node B LTE Untuk Kota Balikpapan. JST (Jurnal Sains Terapan), 2(1).

Adu, O. I., Idachaba, F. E., & Alatishe, A. A. (2014). Refarming 1800MHz GSM spectrum to LTE: The effects on coverage based on pathloss estimation. In Proceedings of the World Congress on Engineering (Vol. 1, pp. 2-4).

Suliandi, S., Munawar, M., & Hayati, R. (2023). Studi Kualitas Jaringan Seluler di Dataran Tinggi Gayo Lues menggunakan Aplikasi Network Cell Info. Jurnal TEKTRO, 7(1), 58-64.

TELTONIKA. (2024). Mobile Signal Strength Recommendations Mobile Signal Strength Recommendations - Teltonika Networks Wiki. Sumber: teltonika-networks.com.

Downloads

Published

2024-09-01

How to Cite

Perancangan Jaringan Long Term Evolution (LTE) pada Frekuensi 2100 MHz di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe pada Tahun 2029 menggunakan Software Atoll. (2024). Jurnal Litek : Jurnal Listrik Telekomunikasi Elektronika, 21(2), 130-139. https://doi.org/10.30811/litek.v21i2.49